Minggu, 07 April 2013 | | 0 komentar

Buah Dari Sekulerisme : Kiblat ke Ka'bah, Mu'amalah ke Barat


Salah satu ide kufur yang menggrogoti umat Islam adalah buah dari ide sekulerisme. Ide sekulerisme ini pula lah yang kemudian melahirkan kembali (reborn) demokrasi dari alam kubur nya  pada akhir abad ke 18 Masehi setelah sekian abad lamanya terpendam sejak  27 Sebelum Masehi.
Ide sekulerisme menjadikan syariah islam diabaikan ini karena demokrasi  yang merupakan anak kandung dari sekulerisme telah menetapkan dengan garis tegas bahwa agama tidak boleh terlibat dalam mengatur masalah publik.
Imbasnya berakibat kaum muslimin tidak menjalankan Syari’ah Islam secara kaffah. Islam seolah hanya sebagai sebuah agama yang hanya mengatur urusan ibadah mahdah saja, sama seperti agama-agama lain seperti agama masehi (agama kristen), Hindu, Budha, yahudi dan agama lainnya. Padhal Islam adalah agama yang tidak hanya mengatur urusan masalah ibadah mahdah namun juga ghairu mahdah semisal dalam maslalah mu’amalah dan ‘uqubat.

| | 0 komentar

Wahai Wanita


Inilah nasib para wanita dijaman dahulu. Di Yunani, wanita hanya dianggap sebagai pemuas nafsu biologis saja. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka memperjual belikan wanita selayaknya hewan.

Hal yang sama juga terjadi di peradapan Arab Jahiliyyah kuno. Dalam Alquran surat Al-Nahl ayat 58 diceritakan bahwa ketika seorang ayah dikabari bahwa istrinya telah melahirkan anak perempuan, maka suaminya tersebut akan merah padam mukanya menahan marah merasa malu. Mereka lalu mengubur hidup-hidup bayi tersebut. Mereka menganggap anak perempuan sebagai aib keluarga, manusia yang membebani, dan bukan manusia produktif yang dapat bermanfaat bagi kehidupan keluarga dan masyarakat.

| | 0 komentar

Kedamaian Hati Dalam Iman


Hidup tak selalunya menawarkan kemulusan jalan takdir yang membuat kita selalu merasa bahagia dan bahagia. Ada kalanya Allah mencobakan pada diri kita, untuk bertemu dengan episode fitnah, kebencian dan efek samping dari rasa iri pada diri orang lain yang tak menyukai kita. Hal itu kadang mau tak mau memaksa diri untuk harus melaluinya, walau dengan bagaimana rasanya hati dan keadaan logika. Dan bagaimanakah sikap terbaik bagi kita saat harus harus menjadi pelakon dari semua itu?  
Sejarah telah mengukir sebuah kisah mulia, dari pribadi yang dirindukan oleh surga, Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam, yang dari beliau kita bisa mendapatkan banyak pelajaran dari sebaik- baiknya panutan. Tak terkecuali tentang keanggunan dan kedamaian beliau dalam menghadapi fitnah, kebencian, permusuhan, dan hal- hal negatif lain yang digariskan Allah untuk menjadi cobaan dalam hidupNya.