Astagfirullahaladzin… astagfirullahaladzin… astagfirullahaladzin…
sesak hati ini ketika seorang perempuan yang dekat dengan saya membuat
pengakuan kalau kehormatannya sudah tiada. “jal saya bagaikan bunga yang
telah kehilangan sari madunya, kini saya merasa tak ada arti lagi”.
saya hanya mematung memahami apa yang ia ucapkan, astagfirullahaladzim…
beberapa waktu kemarin saya membaca kabar tentang survei tentang
kelakuan nakal para remaja, disitu tertulis kalau 62,5% remaja pernah
melakukan hubungan badan dan 21% diantaranya pernah aborsi. saya kaget
mengapa angkanya begitu besar, saya merasa kalau orang-orang disekitar
saya takkan mungkin melakukan hal sebodoh itu. dan saat ini saya baru
mengerti tentang kebenaran survei itu.
lelaki mana yang tak tertarik dengan sahabat saya ini, Allah telah
menganugrahkan kecantikan di wajahnya, berpendidikan, dan baik dalam
bersikap. namun kenapa hal semacam ini dapat terjadi, anugerah yang
telah Allah beri ia hancurkan begitu saja. “jal tolong pahami saya, toh
ini sudah terjadi dan takkan bisa di ubah”, memang sudah terjadi dan
semua kenyataan ini takkan bisa diulang, tapi sahabat ingat kalau hidup
ini cuma sekali takkan ada hidup di dunia untuk yang kedua kalinya.
“seorang wanita dianugrahi suatu kehormatan oleh Allah, dan terpujilah bila ia bisa menjaga kehormatannya.”
pernah ada cerita di zaman nabi, seorang wanita mengaku telah melakukan
perzinahan dan ia sedang mengandung, ia ingin bertaubat. maka rasul
berpesan pada anggota keluarganya untuk mengurus sang wanita dengan baik
hingga ia melahirkan, lalu rasul berpesan untuk membawa wanita itu bila
telah selesai melahirkan. beberapa waktu telah berlalu sang wanita
telah melahirkan dan kembali pada rasul. rasul akhirnya memerintahkan
pada para sahabat agar wanita tersebut dirajam. terhapuslah dosa zina
yang ia lakukan dengan hukuman rajam tersebut.
saya fikir, pastinya ada syetan yang handal untuk membujuk manusia
melakukan hal hina ini. syetan yang mampu membangun motivasi yang kuat
bagaikan seorang mario teguh yang semangat memberi motivasi bagi
pendengarnya. tapi siapa tahu syetan tak andil ketika godaan itu muncul,
nafsu telah menjadi raja lalu menguasai tiap tarikan nafas. telah
hilang pancaran sinar diwajahnya bagi orang semacam ini, suatu noda yang
takkan hilang hingga tarikan nafas terakhir.
“wahai sahabatku mengapa ini bisa terjadi
tuhan telah melarang, tapi..
dihiraukan semua larangan
tergoda oleh sesuatu yang fana.
taukah sahabat kalau hidup hanya sekali
tuhan takkan pernah tidur
tuhanlah satu-satunya penolong
kembalilah pada tuhan, sahabat
dekat, dan lebih dekat…
taubat sahabatku, taubat dengan semurninya taubat. sepertinya tidak
tepat kalau saya dijadikan sebagai seseorang pembimbing, masih banyak
diluar sana yang layak dan mampu memberikan genggamannya untuk dirimu
melangkah kedepan. saya sakit mendengar kenyataan ini, namun saya hanya
mampu berdoa moga hari langit esok lebih cerah bagimu.
satu pelajaran bagi saya, Allah takkan menyatukan hal yang baik dengan
yang buruk, orang shaleh akan bersama orang sahalihah, begitupun
sebaliknya. Ya Rabb peliharalah diri ini…
Sabtu, 08 Februari 2014 | Diposting oleh Unknown di 14.21 |
Hilang Sudah Sinarku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar