Kamis, 11 Oktober 2012 | |

Generasi Yang Hilang


Sebagai kelompok subordinatif dari kelompok atau kalangan yang lebih superior, anak jalanan berada pada posisi yang memerlukan perhatian semua pihak, tak kercuali masyarakat umum. Sementara itu pada saat bersamaan, mereka seolah kaum yang termarginalkan hanya merusak jalanan.
Meningkatnya populasi anak terlantar jalanan daritahun ke tahun, mengisyaratkan bahwa perhatian terhadap mereka tidak kunjung nyata. Mereka seperti ditakdirkan untuk menderita dan menanggung kemasgulan demi kemasgulan dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan sunyi dari perhatian komponen masyarakat.

Pertanyaan mendasar yang dikemukan oleh WordPress.com.
Siapa Yang Bertanggungjawab Atas kehidupan Mereka ?
Konsep Dan Langkah Seperti Apakah Yang Tepat Bagi Mereka ?

Dan pernyataan lain dari para blogger mengatakan:
Kunci pertama untuk mengurangi jumlah anak jalanan adalah menumbuhkan iman & taqwa, rasa percaya diri, motivasi utk kerja keras dan anti-putus asa di tiap-tiap diri anak jalanan.

Kunci kedua adalah mulai menempa anak-anak jalanan dengan ajaran agama & pendidikan di sebuah tempat khusus yang layak yang seharusnya disediakan pemerintah buat mereka.
jika 2 hal ini dilakukan, mudah-mudahan Indonesia tidak sampai mengalami ”The Lost Generation” dan juga ketertiban lingkungan akan semakin baik.

Manusia terlahir dengan fitra, analisa fitra ditumbuhkan pada dua tempat, yang pertama ditempatkan pada otak yang fungsinya untuk berpikir yang kedua ditempatkan pada Kalbu(hati) yang difungsikan untuk merasakan. Anak anak jalanan adalah generasi yang tidak yang tidak dianggap generasi karna mereka hanyalah sebagai sampah jalanan yang hanya memebuat dan merusak keindahan dan ketertiban.

pernakah kita berpikir bahwa mereka mempunyai hak yang sama dengan kita, hanya saja mereka belum memiliki kesempatan seperti yang kita punya. atau pernakah kita merasakan bahwa hidup dijalanan itu susah, hanya saja Allah masih sayang sama kita dan jalan yang terang masih diberikan,,
Indonsia bukanlah negara miskin, kepedulian dan kedermawananlah yang jadi kunci semua ini. Pada hakekatnya masyarakat kita secara potensial berisiko mengalami kehilangan generasi “the lost generation” ketika orang tua mereka mengabaikan pendidikannya yang disebabkan karna faktor ekonomi. Situasi ini membuat anak telantar menelantarkan pendidikan dan ditelantarkan oleh pendidikan

Mengingat bahwa kita bangsa yang "BINEKA TUNGGAL IKA" dan tujuan hidup sangatlah penting bagi setiap (Insan) manusia. Maka perlu diberikan pada mereka apa yang menjadi hak mereka dan tanamkan nilai nilai luhur bangsa dengan memberikan pendidikan dan ketaatan agar mampu membangun kualitas jiwa. munkin dengan seperti itu akan kembali generasi yang hilang dan negeri ini jadilah bangsa yang besar dan bermartabat dalam pandangan Dunia.


 

0 komentar:

Posting Komentar